Jakarta, 5 April 2024 – Pandawa Agri Indonesia (PAI), perusahaan pertanian berbasis life-science yang berkomitmen untuk menciptakan pertanian berkelanjutan, mengumumkan peluncuran Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report) keduanya yang bertajuk “Meningkatkan Ketahanan Pertanian (Fostering Agricultural Resilience).”
FOSTERING AGRICULTURAL RESILIENCE
Sustainability Report 2023
Laporan ini menampilkan pencapaian PAI dalam mengintegrasikan prinsip Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (ESG) sepanjang tahun 2023, serta inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pertanian di tengah krisis iklim. Selain itu, dokumen ini menguraikan upaya untuk menghasilkan nilai jangka panjang yang berkelanjutan bagi para pemangku kepentingan melalui Komitmen Keberlanjutan 3 PRO.
Komitmen Keberlanjutan 3 PRO, yang terdiri dari pilar-pilar yang didedikasikan untuk menjaga kelestarian lingkungan (protecting the environment), menyejahterakan masyarakat dan karyawan (prospering the people), dan menjalankan bisnis yang bertanggung jawab (promoting responsible business), memandu strategi PAI dalam mengatasi isu-isu penting ESG. Dalam hal kinerja lingkungan, laporan ini menyoroti dampak-dampak utama dalam aspek keberlanjutan sebagai berikut:
PPAI Technology™ Berdayakan Petani Beradaptasi terhadap Perubahan Iklim
Laporan ini menguraikan dampak PPAI Technology™, pendekatan berbasis sains PAI untuk membantu petani kecil beradaptasi terhadap perubahan iklim yang drastis. Di Mbay, Nagekeo, Nusa Tenggara Timur, meskipun menghadapi pola cuaca yang lebih buruk dan terjadi peningkatan aktivitas hama dari tahun sebelumnya, petani dampingan PAI mencapai peningkatan produktivitas rata-rata sebesar 73% dibandingkan musim sebelumnya. Perbedaan kontras ini menjadi bukti kuat efektivitas praktik pertanian yang berketahanan iklim.
Demikian pula petani kopi di Pagar Alam, Sumatera Selatan, yang juga merasakan manfaat dari PPAI Technology™. Meskipun petani kopi lainnya mengalami stagnasi atau penurunan hasil panen karena kondisi iklim yang tidak menguntungkan, petani yang didukung oleh PPAI mencapai peningkatan produktivitas rata-rata sebesar 25,84%, dengan rata-rata panen 1,26 ton per hektar.
Kukuh Roxa, CEO Pandawa Agri Indonesia, mengatakan, “Dalam menghadapi krisis iklim yang semakin parah, penerapan praktik berkelanjutan bukan hanya sebuah pilihan, namun menjadi sebuah keharusan. Kami telah menyaksikan secara langsung tantangan yang ditimbulkan oleh fenomena seperti El Niño, yang membahayakan petani dan penghidupannya, serta mengancam ketahanan pangan. Di tengah tantangan ini, PPAI Technology™ kami telah terbukti transformatif, meningkatkan ketahanan dan produktivitas pertanian dalam menghadapi kondisi iklim yang ekstrem.”
Tentang Pandawa Agri Indonesia
Pandawa Agri Indonesia merupakan perusahaan pertanian berbasis life-science pertama dari Indonesia, dan saat ini satu-satunya di dunia, yang memiliki inovasi dalam berupa produk pengurang pestisida (reduktan pestisida). Berawal dari inovasi tersebut, Pandawa Agri Indonesia berkomitmen membantu para pelaku usaha pertanian untuk mewujudkan praktik-praktik pertanian yang berkelanjutan, ramah lingkungan, aman bagi pengguna, dan juga efisiensi biaya.
Untuk informasi lebih lanjut kunjungi www.pandawaid.com.
Informasi dan kontak media:
Junia Anindya
Corporate Sustainability and Communications
Pandawa Agri Indonesia
junia@pandawaid.com
+62 81-351-670-869
El Nino menjadi tantangan nyata bagi petani di tahun 2023 ini. Di tengah kondisi cuaca yang sangat ekstrem, Pandawa Agri mengadvokasi ketahanan pertanian melalui penerapan Nature-Based Solution. Melalui inovasi PPAI TechnologyTM dan ReductantTM Technology, kami berhasil meningkatkan ketahanan petani sekaligus mengendalikan laju inflasi daerah.
We use cookies to give you the best experience when you visit pandawaid.com. By using our website you agree to our Terms and Conditions and Privacy Policy