Hutan tanaman industri di Indonesia berkembang cukup pesat belakangan ini. Pandawa Agri Indonesia menaruh perhatian pada industri HTI karena peningkatan produktivitas Hutan Tanaman Industri erat kaitannya dengan penerapan budidaya yang intensif dimana kegiatan perawatan menjadi hal yang krusial untuk pengoptimalan produktivitas Hutan Tanaman Industri. Pandawa Agri Indonesia melihat bahwa Hutan Tanaman Industri sangat rentan terhadap serangan hama, penyakit, dan gulma dikarenakan pengusahaan hutan tanaman industri yang dilakukan secara monokultur.
Pengaruh negatif gulma antara lain mempunyai kemampuan kompetisi yang tinggi untuk mendapatkan ruang tempat tumbuh, penyerapan air dan unsur hara serta cahaya matahari. Pengendalian gulma di lahan hutan tanaman industri umumnya dilakukan dengan menggunakan pengendalian secara kimiawi (dengan herbisida). Penggunaan herbisida di lahan hutan tanaman industri dalam satu tahun minimal memerlukan tiga sampai empat kali rotasi penyemprotan.
Oleh karena itu, Pandawa Agri Indonesia berupaya untuk mendorong pertanian berkelanjutan yang memanfaatkan reduktor pestisida (herbisida) sehingga fungsi hutan tanaman industri dapat membantu meningkatkan kualitas habitat, keanekaragaman spesies, kualitas tanah, dan konservasi air untuk bekerja secara optimal. Sejauh ini Pandawa Agri Indonesia telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan terkemuka hutan tanaman industri di Indonesia yang mempunyai fokus untuk mengurangi penggunaan herbisida dan insektisida. Kami berharap Pandawa Agri Indonesia dapat menjadi bagian dalam melindungi jutaan hekatar konsesi lahan dari penggunaan pestisida yang berlebihan.